Monday, January 6, 2014

HASIL SURVEY TANAH KOTA CIREBON 2013

TANAH KOTA CIREBON 2013

Gambaran Umum Kondisi Tanah Eksisting Hasil Pengamatan
Secara topografis, dari hasil survei lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kota Cirebon merupakan dataran rendah dan sebagian kecil merupakan wilayah perbukitan dengan ketinggian 1 – 101 meter DPL. Wilayah perbukitan berada di bagian selatan kota yaitu di  Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti dengan dominasi penggunaan lahan untuk galian C, pertanian lahan kering (ladang) dan kebun campuran. Sedangkan untuk daerah pedataran dengan ketinggian 1-30 meter DPL tersebar hampir di seluruh kelurahan dengan dominasi penggunaan lahan sebagai pemukiman/perumahan dan pertanian lahan basah (pesawahan) namun ada kecenderungan terjadi alih fungsi lahan pertanian tersebut menjadi pemukiman/perumahan. Di beberapa titik lokasi yang terdapat di wilayah pedataran tersebar beberapa kawasan fungsi lahan yang memberikan beban terhadap kondisi tanah dari waktu ke waktu. Kawasan tersebut diantaranya; perkantoran, perindustrian, pergudangan, perdagangan dan jasa pelayanan publik.
Karakteristik Tanah Perbukitan
Hasil survei terhadap kondisi tanah di wilayah Argasunya dan sekitarnya memberikan gambaran bahwa tanah di wilayah ini umumnya berwarna coklat-merah-kuning dengan sedikit kandungan batuan. Pada lokasi tertentu tanah di kawasan ini dikategorikan jenis litosol, podsol dan latosol bahkan ada jenis tanah mergel  sehingga di wilayah ini banyak terdapat galian C baik untuk kebutuhan tambang pasir dan tanah urugan.
Gambar. Kondisi eksisting bekas galian di Kel. Argasunya
Dari hasil pengamatan lapangan, wilayah perbukitan Argasunya mengindikasikan adanya eksploitasi tanah yang cenderung merusak lingkungan dimana terdapat bekas galian yang tidak segera di reklamasi sehingga tanah menjadi gersang dan tandus.
Karakteristik Tanah Dataran
Di wilayah pedataran Kota Cirebon terdapat berbagai fungsi lahan yang secara umum memberikan kontribusi langsung terhadap kondisi kuantitas dan kualitas tanah dan secara spesifik ada yang memberikan beban pencemaran/kerusakan terhadap keseimbangan ekologis dari penggunaah atas tanah tersebut. Dari hasil pengamatan terhadap kondisi eksisting di lapangan, dalam satu kawasan terdapat perbedaan yang signifikan antara jenis tanah asli (pesawahan) yang bersifat aluvial dengan jenis tanah untuk tata guna lahan lainnya (perumahan, pemukiman, kantor, dll.); yang jika dilihat dari tingkat kesuburannya merupakan tanah mati (urugan).
Gambar. Perbedaan kondisi tanah di perumahan dan pesawahan di Kel. Karyamulya
Kondisi tanah di kawasan pedataran dengan dominasi lahan terbangun untuk pemukiman, gedung dan perkantoran seperti di Kelurahan Kejaksan, Pekiringan, Pekalangan, Pulosaren, serta Kelurahan Jagasatru; karakteristik morfologi tanah tidak dapat diamati secara langsung karena umumnya tanah tertutupi beton dan aspal.  Meskipun demikian, hasil analisa kimia-fisik dan biologi tanah dari laboratorium akan memberikan gambaran tertentu atas kondisi tanah di wilayah tersebut. Hasil-hasil pengujian laboratorium ini juga akan memberikan gambaran karakteristik eksisting tanah terbangun untuk kawasan industri, perdagangan, pergudangan, perbengkelan dan lain-lain.
 Karakteristik Tanah Pesisir
Pesisir Kota Cirebon merupakan wilayah yang memiliki kerentanan tinggi terhadap perubahan   karakteristik tanah pesisir. Adanya 4 (empat) sungai besar akan memberikan kontribusi maksimal terhadap tingginya sedimentasi di sepanjang pesisir terutama pada musim tertentu.  Hal ini akan mengindikasikan bahwa karakteristik tanah pesisir Kota Cirebon merupakan tanah campuran yang secara spesifik sulit untuk diklasifikasikan. 
Hasil pengamatan di sepanjang pesisir Kota Cirebon didapatkan sedikitnya tiga karakteristik tanah yang sangat berbeda, yaitu;
1.       Tanah Aluvial, berwarna coklat-abu-abu tua yang terdapat di dasar tambak ikan.
2.      Tanah Pasir Halus, berwarna coklat-kuning yang terdapat di pemukiman penduduk seperti Kel. Kesenden, Kebonbaru, Panjunan, dan Kel. Kasepuhan).
3.      Tanah Podsol, merupakan tanah urugan yang berwarna merah-coklat-kuning yang terdapat di sekitar CUDP, Taman Ade Irma dan tanah terbangun untuk bangunan gedung dan perkantoran di sepanjang pesisir pantai.